LP2M IAIN Manado dan APEBSKID Gelar Seminar Nasional: Optimalisasi Karya Ilmiah Multidisiplin

Manado, 24 September 2024 – Pusat Penelitian dan Penerbitan LP2M IAIN Manado bekerja sama dengan Komisariat APEBSKID (Afiliasi Pengajar, Peneliti Budaya, Bahasa, Sastra, Komunikasi, Seni, dan Desain) Jawa Timur dan Sulawesi Utara sukses mengadakan Seminar Nasional yang bertema “Menggagas, Meneliti, Menulis, dan Mempublikasikan: Optimalisasi Karya Ilmiah dan Populer Berbasis Multidisiplin”. Acara yang berlangsung secara daring ini menjadi bagian dari rangkaian program Bincang Riset Litapdimas Inspiratif dan Prospektif yang diinisiasi LP2M IAIN Manado.

Acara dipandu oleh Ellen G. Yunita Manueke, M.Hum., dosen Universitas Nusantara Manado sekaligus Ketua Komisariat APEBSKID Sulawesi Utara. Ellen yang awalnya bertugas sebagai pemandu acara, akhirnya menggantikan Dr. Glenie Latuni, S.Pd., M.Sn., Dosen Universitas Negeri Manado/Koordinator APEBSKID Sulawesi Utara, yang berhalangan hadir karena kesibukan lain. Dengan perannya sebagai moderator, Ellen memimpin seminar yang berlangsung penuh interaksi.

Kegiatan ini dibuka Dr. Hadirman, S.Pd., M.Hum., Kepala Pusat Penelitian dan Penerbitan LP2M IAIN Manado sekaligus Ketua Umum APEBSKID Pusat periode 2024-2028. Dalam sambutannya, Dr. Hadirman menekankan pentingnya kolaborasi lintas lembaga dan afiliasi dalam memperkuat riset dan publikasi ilmiah. “Kolaborasi ini menjadi peluang penting bagi akademisi untuk saling berbagi ilmu, sekaligus memperluas jejaring antarpenulis/peneliti,” ujarnya.
Seminar ini menghadirkan tiga narasumber utama. Dr. Much. Khoiri, M.Si., dosen Universitas Surabaya sekaligus Ketua

Komisariat APEBSKID Jawa Timur, membahas strategi menulis buku nonfiksi kreatif: riset, intuisi, dan reflektif. Dalam paparannya, Dr. Khoiri menekankan pentingnya penulisan yang berlandaskan riset mendalam serta relevansi dengan konteks kekinian. Merawat/menjaga konsistensi dan produktivitas diperlukan dengan meluangkan waktu menulis setiap hari.

Tulisan bisa dimuat di web pribadi, koran/media online yang nantinya bisa dikembangkan menjadi buku ilmiah/popular.
Dr. Muslimin, S.Pd., M.Hum., dosen Universitas Negeri Gorontalo dan Sekretaris Jenderal APEBSKID Pusat, berbagi pemikiran tentang kiat menyusun buku inspiratif: menghidupkan karya melalui riset. Beliau memberikan contoh-contoh karya buku inspriatif yang ditulis sendiri beliau dan penulis lain. Beliau menjelaskan secara terperinci tentang menulis buku inspirasi, ciri-cirinya, contoh tema buku inspiratif, cara menulisnya, penjelasan hasil riset menjadi buku inspiratif, hingga tempat penerbitan buku insporatif yang bisa dilakukan melalui penerbit mayor, indi, hingga self-publishing.

Sementara itu, Dr. Ardianto, S.Pd., M.Hum., Ketua LP2M IAIN Manado dan Dewan Pakar APEBSKID Pusat, menggarisbawahi pentingnya riset berbasis komunitas sebagai pendekatan yang dapat memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat. Menurutnya, riset berbasis komunitas berbasis kearifan lokal dan kekerasan verbal. Menurutnya riset kearifan lokal dapat dilakukan di lingkup komunitas lokal dan kekerasan verbal dapat dilakukan lembaga pendidikan. Untuk mendapatkan hasil riset yang berkualitas diperlukan penguasaan metodologi lapangan yang memadai, pendekatan etnografis, observasi, waancara mendalam dapat gunakan untuk mengkaji dinamika sosial komunitas. Beliau memberikan contoh nyata temuan-temuan riset berbasis komunitas lokal, antara lain riset masyarakat Muna dalam konteks tradisi katoba dan riset kekerasan verbal dalam interaksi guru dan siswa di lembaga pendidikan. Riset-riset tersebut sudah diterbitkan dalam karya buku ilmiah.

Antusiasme peserta yang terdiri dari akademisi, peneliti, dan mahasiswa terlihat dari interaksi yang dinamis selama seminar. Diskusi berjalan dialogis, dengan peserta aktif memberikan pertanyaan dan berbagi pandangan terkait tema yang dibahas. Acara ini ditutup dengan kesimpulan bahwa kolaborasi lintas disiplin dan lembaga merupakan kunci untuk menghasilkan karya-karya ilmiah yang lebih bermakna dan berdampak luas. Dr. Hadirman berharap kegiatan seperti ini dapat dilanjutkan di masa –masa mendatang, khusus di LP2M dan APEBSKID di tingkat wilayah/daerah dengan beragam tema-tema riset.

Leave a Reply