LP2M Berikan Pembekalan KKN Mandiri untuk Mahasiswa Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD)

Manado, 29 Juli 2025 — Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) IAIN Manado menggelar kegiatan Pembekalan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mandiri bagi mahasiswa Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah (FUAD), bertempat di Aula IAIN Manado pada Selasa pagi, 29 Juli 2025 pukul 09.00 WITA. Kegiatan ini dihadiri oleh 80 mahasiswa peserta KKN FUAD bersama para dosen pendamping lapangan (DPL), jajaran pimpinan fakultas, serta tim kerja LP2M.

Turut hadir dalam kegiatan ini, Dekan FUAD Dr. Sahari, M.Pd.I, bersama para Wakil Dekan: Wadek I Dr. Muhammad Imran, M.Th.I, Wadek II Dr. Shinta Nento, M.Pd, dan Wadek III Dr. Mardan Umar, M.Pd. Dari unsur LP2M, hadir langsung Ketua LP2M Dr. Ardianto, M.Pd, Sekretaris LP2M Rafiud Ilmudinulloh, M.Pd, serta Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Dr. Munir Tubagus, M.Cs.

Pembekalan berlangsung dalam suasana penuh antusias dan interaktif. Mahasiswa tampak serius menyimak setiap materi dan arahan yang disampaikan. Sesi tanya jawab juga dimanfaatkan mahasiswa untuk memperdalam pemahaman mereka terhadap mekanisme pelaksanaan KKN Mandiri, mulai dari peran tim, penyusunan program, hingga pelaporan kegiatan.

Dalam arahannya, Ketua LP2M Dr. Ardianto, M.Pd menegaskan bahwa KKN Mandiri ini menjadi wadah strategis bagi mahasiswa untuk menerapkan keilmuannya secara kontekstual di tengah masyarakat. “KKN bukan hanya rutinitas akademik, tapi ruang aktualisasi nilai-nilai pengabdian dan transformasi sosial. Mahasiswa diharapkan membawa semangat kolaboratif serta inisiatif program yang solutif,” ujarnya.

Sementara itu, Dekan FUAD Dr. Sahari, M.Pd.I mengingatkan pentingnya etika, sikap profesional, dan representasi institusi selama berada di lokasi KKN. “Kalian bukan hanya membawa nama pribadi, tapi juga nama baik fakultas dan kampus. Pastikan hadir di masyarakat dengan rendah hati, inovatif, dan bertanggung jawab,” pesannya.

Wadek I Dr. Muhammad Imran, M.Th.I menekankan agar mahasiswa merancang program kerja yang relevan dengan kebutuhan masyarakat. “Pahami konteks sosial, kultural, dan religius masyarakat setempat. Program kalian harus adaptif, tidak kaku, dan benar-benar menyentuh,” katanya.

Senada dengan itu, Wadek III Dr. Mardan Umar, M.Pd mengajak mahasiswa untuk menjaga semangat kebersamaan dan membangun jaringan kemitraan dengan tokoh-tokoh desa. “Kalian tidak bekerja sendiri. Libatkan masyarakat, jadikan mereka mitra aktif. Dari situ akan muncul keberhasilan program,” tegasnya.

Secara terpisah, Sekretaris LP2M, Rafiud Ilmudinulloh, M.Pd, menyampaikan bahwa LP2M telah menyiapkan berbagai dokumen penunjang pelaksanaan KKN, antara lain: formulir pendataan tim KKN, format pengusulan proposal program pengabdian, serta instrumen penilaian mingguan dan akhir kegiatan. “Kami ingin memastikan bahwa proses KKN berjalan terstruktur dan terpantau dengan baik. Mahasiswa juga kami fasilitasi untuk mengusulkan kegiatan PkM yang bisa diajukan ke fakultas maupun lembaga,” ungkapnya.

Dengan pembekalan ini, LP2M berharap mahasiswa FUAD memiliki pemahaman menyeluruh tentang filosofi, teknis, serta etika pelaksanaan KKN Mandiri. Mahasiswa diharapkan tidak hanya melaksanakan program secara administratif, tetapi juga menjadikannya sebagai ruang pembelajaran hidup dalam mengabdi kepada masyarakat secara nyata.

Leave a Reply