
Manado, 5 Juni 2025 — Dalam rangka memperkuat sistem penjaminan mutu internal dan menyamakan pemahaman terkait prosedur kerja kelembagaan, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) IAIN Manado menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi Penyamaan Persepsi Manual Sistem Manajemen Mutu Institusi, pada Kamis, 5 Juni 2025. Kegiatan berlangsung di lantai 2 Gedung LP2M dan diikuti secara penuh oleh seluruh tim kerja LP2M.
Acara ini dibuka dan dipandu langsung oleh Ketua LP2M, Dr. Ardianto, M.Pd, yang juga menjadi narasumber utama. Dalam pemaparannya, beliau menegaskan bahwa dokumen manual sistem manajemen mutu merupakan panduan pokok yang mendasari praktik kerja di lingkungan LP2M, mulai dari perencanaan program hingga pelaporan dan evaluasi, agar terstandar dan terukur secara sistematis.
“Sosialisasi ini tidak hanya untuk memperkenalkan dokumen mutu, tetapi juga memastikan bahwa semua unsur tim LP2M memahami peran dan tanggung jawabnya secara utuh dalam mendukung budaya mutu yang berkelanjutan,” tegas Dr. Ardianto dalam sambutannya.
Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh jajaran struktural dan staf LP2M IAIN Manado, yakni:
- Sekretaris LP2M: Rafiud Ilmudinulloh, M.Pd
- JF Analis Pengelolaan Keuangan APBN: Dr. Laily Nurhayati, M.Si
- Kepala Pusat Penelitian (LitPen): Dr. Hadirman, M.Hum
- Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat (PkM): Dr. Munri Tubagus, M.Cs
- Kepala Pusat Moderasi Beragama: Ali Amin, Ph.D
- Kepala Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA): Nur Alfiyani, M.Si
- Staf LP2M: Faradila Hasan, M.Hum dan Junaedy Mertosono, S.E
Dalam sesi diskusi, berbagai masukan konstruktif disampaikan oleh peserta, terutama terkait mekanisme koordinasi lintas pusat, pembagian peran dalam pelaksanaan kegiatan, dan penjaminan mutu pada tahapan perencanaan, pelaksanaan, hingga pelaporan.
Sekretaris LP2M, Rafiud Ilmudinulloh, M.Pd, dalam pernyataannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk konsolidasi awal yang sangat penting agar seluruh bagian di LP2M memiliki kesamaan pijakan kerja:
“Manual ini bukan sekadar dokumen administratif, tetapi menjadi acuan utama dalam membangun budaya kerja yang tertib, terukur, dan bertanggung jawab. Dengan pemahaman yang seragam, kita dapat bergerak lebih cepat dan tepat dalam menjalankan program-program strategis LP2M,” ujar Rafiud.
Ia juga menambahkan bahwa penyamaan persepsi ini akan menjadi agenda berkala, terutama dalam menghadapi dinamika kebijakan dan pengembangan sistem mutu kelembagaan di masa mendatang.
